Saturday, 9 February 2013

Resensi Buku "Kronik Peristiwa Madiun 1948"


RESENSI BUKU
KRONIK PERISTIWA MADIUN 1948
Judul Buku      : Kronik Peristiwa Madiun PKI 1948
Penulis             : Suratmin
Penerbit           : Mata Padi Pressindo
Tebal               : viii + 124 halaman
Cetakan           : Pertama, Februari 2012
Cover              : Soft Cover
Harga              : Rp26.000,00
ISBN               : 978-602-19218-2-1

Kronik Peristiwa Madiun PKI 1948 adalah buku karya Suratmin yang kesekian. Lulusan S1 Jurusan Sejarah IKIP Negeri Yogyakarta ini telah menulis buku “Pembunuhan Massal di Gorang Gareng Dalam Pemberontakan PKI Madiun 1948” pada tahun 2000 lalu. Sudah banyak buku pengetahuan, khususnya sejarah dan biografi tokoh yang salah satunya berjudul “Biografi Ahmad Badawi” yang sudah ia tulis.
            Tanggal 18 September 1948, rakyat Indonesia dikejutkan dengan sebuah peristiwa besar: Para tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) memproklamirkan berdirinya Republik Soviet Indonesia yang berhaluan kiri. Tindakan ini merupakan bentuk koreksi terhadap pemerintahan Soekarno yang menurut mereka semakin condong kepada kaum imperialis barat. Dengan proklamasi inilah lahir sebuah peristiwa yang menghadapkan saudara sebangsa dalam konflik bersenjata yang tidak luput dari percikan darah dan cururan air mata. Republik Indonesia yang masih belia diuji. Ironisnya, ujian ini memperhadapkan teman yang dulu bekerja sama mendirikan Republik ini dalam medan pertikaian senjata.
            PKI telah mengkhianati bangsa Indonesia demi keuntungan kelompok dan golongannya. Untuk mencapai cita-citanya berkuasa di Republik ini, mereka rela mengorbankan orang-orang sebangsanya dibunuh dengan sadis tanpa mengenal rasa perikemanusiaan di lubang-lubang pembantaian yang telah disiapkan.
            Pada saat itu, pemerintah menumpas pemberontakan tersebut, dengan tokohnya Musso dan kawan-kawannya akhirnya terbunuh dan sebagian dimasukkan penjara. Namun, serangan Belanda dengan agresinya yang kedua menjadikan mereka terpaksa dilepas sebelum diproses di pengadilan.
            Terdapat banyak tafsir terhadap berbagai peristiwa bersejarah, begitu pula dengan peristiwa Madiun ini. Masing-masing pihak memiliki pandangan dan argumen mereka sendiri. Tetapi, tanpa ujian dan cobaan, suatu bangsa tidak akan menjadi besar.
            Buku ini memiliki banyak kelebihan, diantaranya terdapat cuplikan wawancara penulis dengan beberapa narasumber yang lolos dari pembantaian yang dilakukan PKI. Terdapat beberapa gambar tokoh PKI dan tokoh yang selamat dari pembantaian PKI. Bahasa yang digunakan penulis juga tidak terlalu sulit untuk dipahami. Dengan harganya yang terjangkau, tidak mengurangi kualitas isi buku. Para pelajar dapat menggunakan buku ini untuk referensi pelajaran, khususnya sejarah.
            Namun demikian, terdapat sedikit kelemahan. Ada beberapa gambar yang kurang jelas terlihat. Untuk keseluruhannya buku ini cukup bagus dan patut dibaca oleh mereka yang menyukai cerita peristiwa sejarah.

No comments:

Post a Comment