Wednesday, 27 February 2013

Cerpen ^^


Jumpa Lagi !

          “Lala, udah setengah tujuh. Nanti telat, Sayang!” terdengar suara bunda yang sedang menyiram bunga di halaman depan. “iya Bun, sebentar!” jawab Lala dari dalam rumah yang tergesa-gesa mencari sesuatu. Bunda pun segera masuk ke dalam rumah, memastikan putrinya sudah siap berangkat sekolah. “Loh..kok belum siap, kamu cari apa La?” tanya bunda yang melihat Lala keluar masuk kamarnya. “Bunda liat buku aku nggak? Kemarin aku taruh meja ini”, kata Lala yang masih sibuk memilah tumpukan di meja dekat kamarnya. “Kamu itu, makanya kalo naroh barang jangan sembarangan. Kebiasaan!” omel bunda yang juga membantu Lala mencari bukunya. Lala jadi manyun kena omel bunda. “ya udah..sekarang kamu berangkat aja, ntar pulang sekolah dicari lagi”, nasihat bunda. “hmm...iyadeh, mudah-mudahan nanti nggak dimarahin Bu Dera” kata Lala kemudian.
          Lala segera menyalakan motornya dan berangkat ke sekolah. “Lala berangkat Bun, Assalamu’alaikum!!!!” teriak Lala kenceng. “Wa’alaikumsalam... jangan ngebut, hati-hati!” jawab Bunda di depan pintu. Bunda kembali masuk rumah dan melanjutkan aktifitas seperti biasanya.
          Di jalan, Lala naik motornya ngebut bener. Jarak sekolah dengan rumahnya kurang lebih 8 km. Dia Takut telat, walaupun hobinya berangkat kesiangan kayak gini. Mau ditaroh mana muka gue kalo telat -_- katanya suatu hari. “Aduh...truk depan jalannya lambat bener, udah jam berapa ini?! Bisa telat gue.” Lala ngomel-ngomel sendiri. “gue salip aja deh, bismillah...” pikirnya, dan wushhhh..... Lala pun menyalip 2 truk gandeng sekaligus. Saatnya ngebut lagi, sekolah... I’m coming, girangnya dalam hati.
          Di perempatan, Lala kena lampu merah. Dia benar-benar tidak bisa tenang. “lampu merah, cepet ganti ijo dong. Keburu telat ini, please....” cerocosnya sendiri. Akhirnya lampu ijo nyala juga. Lala pun langsung melesat diantara bayak kendaraan. Wushhhhh.........!!!!!!!!!!!!! Lala disalip seseorang. “Siapa tuh? Kayaknya kenal” pikirnya. Lala pun berniat menyusul motor yang menyalipnya. Tapi sayang, motor itu benar-benar ngebut. Lala kehilangan jejaknya.
          Tiba digerbang sekolah, Lala turun dan menuntun motornya sampai ke parkiran. “Alhamdulillah... nggak telat” leganya dalam hati. Langkahnya juga dipercepat karena lima menit lagi bel sekolah berbunyi.
          Tetttt....tetttt!!!!! Bel sekolah pun berbunyi, seluruh murid SMA Idola pun berhamburan memasuki ruang kelas masing-masing. Lala berlari dari parkiran menuju kelasnya. Namun tiba-tiba, Brukkk!! Dia bertabrakan dengan seorang cowok. “Maaf” kata Lala dan cowok itu bersamaan. “salah gue kok, tadi jalan gak liat depan. maaf ya” lanjut Lala. “nggak papa kok, gue juga salah” kata cowok itu kemudian. “oh ya, ruang kepala sekolah dimana?” sambung cowok itu. “dari sini jalan lurus, trus ada UKS lo belok kiri. Ruang kepsek di sebelah TU.” jelas Lala. “Oke, thanks ya” kata cowok itu. “sama-sama” jawab Lala. “Eh...nama lo siapa?” tanya cowok itu sebelum meneruskan langkahnya ke ruang kepsek. Tepat saat cowok itu membalikkan badan, Lala udda ngibrit ke kelas. “loh... mana tu cewek? kok ngilang ya.. hii, horor!” katanya dalam hati dan bergegas ke ruang kepsek.
          Tiba dikelas, Lala langsung duduk di bangkunya. “Dari mane aje neng, jam segini baru nongol” sindir Gita teman sebangkunya yang lagi asik baca komik. “hehe” Lala hanya nyengir kuda. “La, pinjem buku pe-er lo dong” pinta Rio tiba-tiba. “buku pe-er gue lagi ilang Yo” kata Lala. “ah elo  nggak asik. Ayolah La!” Rio memohon. “beneran, tadi pagi gue cari gk ada” kata Lala. “yaudah deh... gue pinjem lo dong Git” kata Rio ke Gita. “pinjem apa?” tanya Gita. Dia lagi fokus ke komiknya. “pinjem buku pe-er matematika lo” jawab Rio. “Oh iya, gue lupa belom ngerjain” kata Gita menepuk jidatnya. “haha... emang lo pernah inget kalo ada pe-er?!” ledek Rio. “hu....ngledek aja lo!” Gita memanyunkan bibirnya. “Jelek! hahaha” kata Lala dan Rio kompak. “huhhhh... dasar kalian, bisanya cuma ngledekin gue aja” Gita pura-pura ngambek. “bercanda Git” kata Lala menepuk-nepuk punggung Gita.
          Lala, Gita, dan Rio bersahabat sejak awal masuk SMA idola. Mereka akrab karena sering dihukum bareng oleh kakak-kakak panitia MOS dulu. Kebetulan mereka masuk di kelas yang sama, jadi tambah erat aja persahabatan mereka.
          “teman-teman, mohon perhatiannya sebentar” tiba-tiba Andi si  ketua kelas memberi pengumuman. “hari ini Bu Dera nggak masuk...” katanya. “horeee!!!!yeeee...Asikkk!!” sontak seluruh penghuni kelas gaduh. “sebentar, gue belom selesae ngomong!!!” teriak Andi jengkel. Kelas pun berangsur-angsur tenang. “kita tetep dikasih tugas dan harus dikumpulin hari ini juga.” kata Andi. “yahhh...nggak asik nih” penghuni kelas mulai kecewa. “Lala, lo tulis ini di papan ya!” perintah Andi dan memberikan kertas tugas dari Bu Dera. Dengan malas Lala menulis tugas Bu Dera di papan tulis. “banyak amat ya nomornya, heuh!” desahnya.
          Tok! Tok! Tok!
Terdengar pintu kelas diketuk. Ternyata Pak Budi, Waka Kesiswaan sekolah. “ada apa ya..” pikir Lala. Lala pun mengehentikan aktifitasnya menulis soal di papan. “selamat pagi anak-anak...” sapa Pak Budi. “Pagi Pak!” jawab penghuni kelas kompak. “hari ini kalian mendapat teman baru, ayo silakan masuk” kata Pak Budi menyuruh seseorang masuk. “perkenalkan diri kamu” lanjut beliau. “Nama gue Alvin Jonathan, gue pindahan dari Bandung. Salam kenal semua” kata anak baru itu. “Alvin Jonathan? Sepertinya gue pernah denger nama itu” batin Lala. “baiklah, semoga kamu betah sekolah di sini. Bapak tinggal dulu” kata Pak Budi. Anak baru itu mengangguk sopan.
Lala pun melanjutkan tugas menulis soal dari Bu Dera. “kurang beberapa nomor lagi, semangat Lala” kata Lala pada dirinya sendiri. Setelah selesai melaksanakan tugasnya, Lala kembali duduk di bangkunya dan menulis ulang di buku tugasnya. Anak yang bernama Alvin Jonathan itu duduk di bangku depan Lala, tepatnya sebangku dengan Rio.
“buset dah, Bu Dera ngasih soalnya sulit amat. Gimana ngerjainnya?!” Rio ngedumel sendiri. “Wahh... lo anak baru pinter amat yak” kata Rio yang melihat Alvin hampir selesai mengerjakan soal dari Bu Dera. “Ajarin gue dong Vin” kata Rio. “haha... boleh” sambut Alvin. Walaupun baru kenal, Alvin dan Rio sudah terlihat akrab. “Alvin, gue juga dong” kata Lala ikutan. “gue juga ajarin” tambah Gita. “yee...ikut-ikutan aja kalian” kata Rio. “Oh ya, mereka ini sahabat gue Vin, yang ini namanya Gita, terus satunya namanya Lala” lanjut Rio. “salam kenal ya..” kata Alvin bersalaman dengan Gita dan Lala. Tak lama kemudian, Alvin terlihat akrab dengan Lala dan Gita.
Saat istirahat, Rio mengajak Alvin, Lala, Gita ke kantin dan menraktir mereka. “haha...ternyata lo gokil juga Vin” kata Gita di sela-sela makannya. “udah banyak yang ngomong gitu. hehe” respon Alvin. “huuu....” sorak Rio, Lala, dan Gita. Barusan, Alvin ngomongin kucingnya yang baru ngelahirin 3 anak. Tuh kan, mereka sudah akrab. Kucing aja udah dijadiin topik pembicaraan. Hihihi
“Oh ya Vin, dulu lo pernah sekolah di TK Bakti Mulia gak?” tanya Lala tiba-tiba. “iya,  kayaknya dulu gue pernah sekolah disitu” jawab Alvin mengingat-ingat. “hahaha... Jojo!” seru Lala. “lo inget gue?” lanjutnya. “ohh... elo Lalapo kan?!” kata Alvin tertawa. Lala mengangguk-angguk. “haha.. gak nyangka ya, sekarang kita satu sekolah” sambung Alvin. “kalian ngomongin apa sih?” tanya Rio kepo. “jadi gini, Alvin itu temen gue waktu TK dulu. Gue manggilnya Jojo bukan Alvin. Ya kan Jo!” kata Lala menjelaskan. “iya... dan gue manggil dia, Lalapo” kata Alvin. “ckck...temu kangen nih ceritanya” Gita ikutan. “haha... gitudeh! Tapi gue gak nyangka, Jojo yang dulu kuper sekarang berubah jadi Alvin yang.. ya, lumayan keren lah” puji Lala. “dulu gue gak kuper, Cuma pendiem aja. Wek :P” elak Alvin. “tapi gue juga kaget. Seingat gue Lalapo itu gendut kayak teletubbies gitu, eee...sekarang kayak orang kurang gizi gini” lanjutnya. “hahahahahaha.....” tawa Rio dan Gita meledak. “Lo pernah gendut juga La?” tanya Gita di sela-sela tawanya. “ye...itu dulu! Sekarang gue udah slim” jawab Lala PD kuadrat. “kurang gizi aja bilangnya slim. Dasar Lalapo” ledek Rio. “gara-gara elo nih Jo, buka rahasia di depan mereka. huuuu” Lala menoyor Alvin. Alvin hanya ketawa. “haha... Lalapo, berpelukan” tambah Gita. “hhahahaha.....” meledaklah tawa Alvin, Rio, dan Gita. “Dasarrr kaliann....!!!!” kata Lala yang ikutan ketawa dan berusaha untuk menoyor Gita dan Rio.

Tuesday, 19 February 2013


How To Be a True Moslem Girl



Judul Buku         : How To Be a True Moslem Girl
Pengarang         : Deasylawati P.
Penerbit           : PT. Riels Grafika
Jumlah Halaman   : 139 halaman

          Kecantikan bukanlah cantik yang dinilai dari fisik saja, melainkan kecantikan yang sesungguhnya. Kecantikan yang bukan hanya muncul dari fisikseorang wanita, melainkan juga dari dalam dirinya. Kecantikan abadi yang akan membuat kita disegani, dan bukan untuk dipelototi. Kecantikan yang akan membuat seseorang dicintai Allah SWT.
          Allah tidak akan melihat bagaimana rupa kita, tidak melihat bagaimana bentuk fisik kita, tetapi yang dilihat Allah adalah ketaqwaan kita, bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah SWT.
          Tetapi, bukan berarti penampilan tidak penting. Misalnya, mentang-mentang disuruh pakai jilbab, kita pakai jilbab lusuh, bau keringat, dekil, nggak matching antara atasan dan bawahan, dsb. Kita harus memahami bahwa Allah mencintai keindahan.
          Aurat wanita adalah seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua telapak tangan. Tidak ada alasan untuk berkata tidak, sebab ini adalah perintah Allah SWT.
          Dengan adanya aturan Allah tentang aurat wanita ini, otomatis para wanita sangat terjaga. Coba bandingkan antara berlian yang tertutup kaca dan berlian yang ditaruh di tempat aman dan tersembunyi. Hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat kilaunya. Bayangkan, betapa bahagianya suaminya kelak karena merasa bahwa kemilau berlian miliknya itu, hanya ia sendiri yang dizinkan melihatnya, juga beberapa mahramnya.       Berbanggalah bhwa kamu seorang muslimah, seperti dinukilkan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an.


Happy With Tahajjud



Judul Buku         : Happy With Tahajjud
Pengarang         : Mukhdariah Madjid
Penerbit           : Mirqat Media Grafika
Jumlah Halaman   : 83 halaman       

       Masa remaja adalah puncak vitalitas. Pada usia ini sedang gesit-gesitnya menempuh kehidupan di dunia. Seharusnya dengan kemampuan fisik yang masih kuat, alat indera yang masih berfungsi dengan sempurna dan kemampuan berfikir masih brilian menjadikan remaja harus memanfaatkan waktu remajanya untuk beribadah kepada Allah agar diberi kekuatan dalam menghadapi derasnya arus globalisasi yang dampaknya menimpa para remaja.
          Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengejakan sholat tahajud. Sholat tahajud adalah sholat malam yang dilakukan seseorang setelah tidur, meskipun tidurnya hanya sebentar. Sholat tahajud hukumnya memang sunnah, tetapi sunnah muakkad (yang dianjurkan).
          Bagi orang mukmin, sholat adalah kesenangan karena dapat bertemu dengan Allah SWT. Sholat dilakukan harus dengan sempurna dan penuh kekhusyukan.
          Pada malam hari ada banyak peristiwa yang bisa kita dapat. Salah satunya adalah Allah akan mendengar do’a selagi orang lain tidur. Malam adalah bagian dari waktu dan umur manusia yang pasti akan dimintai pertanggung jawaban. Tiap-tiap detik, menit, jam, siang, dan malam adalah perjalanan menuju sebuah kematian yang pasti akan datang menjumpai kita.
          Makanya, mumpung kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia, banyak-banyaklah mengumpulkan bekal dengan menggunakan waktu sebaik mungkin untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan bernilai ibadah.


GIRL POWER !

Judul Buku         : Girl Power !
Pengarang         : Nafiisah FB
Penerbit           : Gema Insani
Jumlah Halaman   : 111 halaman

          Berbagai peristiwa di dunia tidak pernah sepi dari peran cewek, yaitu  peran yang bermanfaat ataupun peran yang merugikan  orang banyak. Tidak semua cewek merasa istimewa. Hal ini mungkin karena sebagian memang tidak sadar bahwa sebenarnya dirinya istimewa, atau tidak pede karena merasa tidak punya modal yang cukup untuk bisa menyebut dirinya istimewa, sehingga berangan-angan menjadi ratu dunia, salah satu pilihan untuk mewujudkannya.
          Sebagai makhluk Allah SWT yang beradab, pakaian menjadi salah satu syarat utama untuk hidup selain makan dan tempat tinggal. Pakaian harus mampu menjadi perisai bagi tubuh dari pandangan melecehkan para pria jahil.
          Pandangan seorang cewek yang terhormat tidak akan pernah dibiarkan liar merajalela. Cewek yang terhormat tidak akan mau mengorbankan pandangan hanya demi aurat. Apalagi kalau sudah ada urusan sama yang namanya syahwat.
           Cewek yang bisa menjaga pandangan dan hatinya akan dihargai orang lain. Bukan karena ingin jual mahal atau sok jinak-jinak merpati, tetapi karena semata-mata menjalankan aturan ilahi dan karena sebuah keyakinan. Jika aturan Allah dijalankan, keselamatan pasti didapatkan. Ingat! Kesuksesan seseorang untuk menjadi hamba Allah tersayang bukan dari penampilan, melainkan karena ketaqwaan.
          Kecerdasan merupakan anugerah dari Allah SWT. Ilmu yang dimiliki adalah karena nikmat dari-Nya. Jadi, jangan sombong atau menggunakan ilmu untuk membodohi orang lain. Kesempurnaan dalam hidup manusia tidak pernah ada. Manusia pun fana, sehingga selalu ada ruang perenungan untuk menyadari bahwa kita hanyalah seorang hamba Allah SWT.

Saturday, 9 February 2013

Latar Belakang Orba

ORDE BARU
Setelah gerakan 30 September 1965 berhasil ditumpas dan berdasarkan bukti yang telah dikumpulkan yang mengarah ke PKI, maka disimpulkan bahwa dalang dibalik gerakan itu adalah PKI. Hal tersebut membuat marah rakyat yang diikuti oleh demonstrasi-demonstrasi yang menuntut pembubaran PKI beserta ormasnya dan mengadili tokoh-tokohnya.
Sementara itu, pada tanggal 16 Oktober 1965 Jenderal Soeharto diangkat sebagai Panglima Angkatan Darat. Di lain sisi, keadaan perekonomian Indonesia semakin buruk, barang kebutuhan sehari-hari sulit didapat dan harganya tinggi sehingga mengakibatkan inflasi. Dalam bidang politik, pemerintah belum juga membubarkan PKI. Mendengar hal ini, para pemuda, mahasiswa, dan para pelajar mulai bertindak.
Untuk menumpas G-30-S/PKI dibentuklah Front Pancasila. Kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila diantaranya adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain. Kesatuan aksi ini juga disebut sebagai Angkatan ’66.
Pada tanggal 12 Januari 1966 kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila berkumpul di Gedung DPR GR untuk mengajukan tri  tuntutan rakyat (tritura) yang isinya:
·         Pembubaran PKI beserta ormasnya
·         Pebersihan Kabinet Dwikora dari PKI
·         Penurunan harga barang
Pada tanggal 15 Januari 1966 kabinet Dwikora mengadakan sidang yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa. Presiden Soekarno menuduh bahwa aksi demonstran tersebut didalangi oleh CIA (Central Intellegence Agency) Amerika Serikat.
Pada tanggal 21 Februari 1966, Presiden Soekarno mengumumkan perubahan kabinet. Namun, banyak tokoh PKI yang terlibat di dalamnya. Kabinet ini disebut juga Kabinet Seratus Menteri.
Pada tanggal 24 Februari 1966 di Istana Merdeka sedang berlangsung pelantikan kabinet. Para mahasiswa, pelajar, dan pemuda memenuhi jalan-jalan menuju Istana Merdeka.  Pasukan Cakrabirawa menghadang aksi tersebut sehingga terjadi bentrok dan menyebabkan gugurnya seorang mahasiswa dari Universitas Indonesia yang bernama Arief Rachman hakim yang kemudian para demonstran menjadikannya pahlawan Ampera.
Pada tanggal 11 Maret 1966, diadakan sidang paripurna yang agendanya adalah merumuskan jalan keluar dari krisis ekonomo, sosial, dan politik. Ditengah-tengah pidatonya, Presiden Soeharto diberi tahu oleh Komandan Cakrabirawa bahwa ada pasukan tidak dikenal yang berada di luar istana. Kemudian, Presiden Soekarno pergi ke Istana Bogor didampingi oleh Dr. Subandrio.
Para perwira tinggi Angkatan Darat yang terdiri dari Mayjen. Basuki Rahmat, Brigjend. Amir Mahmud, dan Brigjend M. Yusuf meminta izin Letjen. Soeharto untuk menyusul presiden ke Istanan Bogor untuk melaporkan bahwa tidak ada pasukan tak dikenal. Letjend Soeharto berpesan kepada Presiden Soekarno bahwa jika diberi kesempatan, dirinya sanggup mengatasi keadaan.
Ketiga perwira tinggi Angkatan Darat tersebut mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Soekarno memerintahkan Komandan Resimen Cakrabirawa untuk merancang konsep surat perintah yang ditujukan kepada Letjen. Soeharto untuk mengatasi masalah keamanan dan krisis politik saat itu. Surat tersebut dikenal dengan Surat Perintah Satu Maret (Supersemar).
Supersemar memerintahka Letjen. Soeharto agar mengambil tindakan untuk menjamin keamanan, ketenangan, dan kestabilan jalannya pemerintahan. Supersemar memiliki arti sebagai berikut.
a.       Menjadi tonggak lahirnya orde baru
b.      Dengan Supersemar, Lenjend. Soeharto mengambil tindakan untuk menjamin kesatabilan pemerintahan dan revolusi Indonesia
c.       Lahirnya Supersemar menjadi awal penataan kehidupan negara yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945



Artikel Sejarah "Kebijakan Orba"

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAHAN ORDE BARU
1.      Kebijakan Ekonomi
Program pemerintah pada awal orba diarahkan pada usaha penyelamatan ekonomi nasional, terutama stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Untuk melaksananakannya, MPRS mengeluarkan Ketetapan MPRS No. XXII Tahun 1966 tentang Pembaharuan Kebijakan Landasan Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan. Berikut tiga program yang harus diselesaikan secara ertahap oleh pemerintah.
a.       Program penyelamatan
b.      Program stabilisasi dan rehabilitasi
c.       Program pembangunan
Untuk melaksanakan program tersebut, ketua presidium Kabinet Ampera mengeluarkan petunjuk dan instruksi sebagai berikut.
a.       Mengadakan operasi pajak.
b.      Cara pemungutan pajak baru bagi pendapatan perorangan dan kekayaan dengan menghitung pajak sendiri (MPS) dan menghitung pajak orang lain (MPO).
c.       Penghematan di bidang pengeluaran pemerintah, khususnya pengeluaran yang konsumtif dan rutin, serta menhapuskan subsidi bagi perusahaan Negara.
d.      Membatasi kredit bank dan menghapuskan kredit impor.
Kebijakan ekonomi yang berorientasi ke luar negeri yaitu melakukan permintaan pinjaman dari luar negeri. Paca orde lama, hutang Indonesia mencapai USS2,2-2,7 miliar. Untuk mengatasinya, pemerintah Indonesia berusaha meminta Negara kreditor untuk menunda pembayaran hutang (rescheduling).
Atas prakarsa Jepang, pada tanggal 19-20 September 1966 diadakan perundingan di Tokyo, Jepang (Tokyo Club). Dalam perundingan tersebut pemerintah Indonesia mengemukakan bahwa devisa ekspor untuk pembayaran hutang dipakai untuk mengimpor bahan baku dan spare part. Kemudian diadakan perundingan lanjutan di Paris, Prancis (Paris Club) dengan hasil sebagai berikut.
a.       Indonesia mendapatkan penangguhan hingga kurun waktu tahun 1972-1978.
b.      Hutang-hutang Indonesia yang jatuh tempo pada tahun 1969 dan 1970 juga mendapat pertimbangan untuk ditunda dengan pemberian syarat-syarat yang lunak dalam pelunasannya.
Perundingan dengan beberapa Negara maju dilanjutkan pada tanggal 23-24 Februari 1947 di Amsterdam, Belanda (Inter Governmental Group for Indonesia).
2.      Kebijakan Politik
a.       Membatasi hak-hak politik bagi bekas anggota PKI dan keluarganya.
b.      Partai-partai yang berdiri tidak sebanyak pada pemilu I pada tahun 1955. Ada 10 partai yang ikut menjadi peserta pemilu tahun 1971.
c.       Berhasil melaksanakan pemilu sebanyak enam kali.
d.      Pemerintah mengeluarkan UU No. 3 Tahun 1975 tentang Fusi Partai-Partai.
e.       Menerapkan azas tunggal yang dianut Indonesia, yaitu Pancasila.
f.       Pemerintahan yang sentralistik.

3.      Kebijakan Industri
Pemerintah mengeluarkan UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian. Secara garis besar, ada dua macam industri di Indonesia yaitu industry pertanian dan nonpertanian.
a.       Industri Pertanian
Bentuk-bentuk industry pertanian di Indonesia antara lain:
·         Industri pengolahan hasil tanaman pangan termasuk holtikultura.
·         Industri pengolahan hasil perkebunan, seperti indutri minyak kelapa.
·         Industri pengolahan hasil perikanan, seperti industri pengolahan udang, rumput laut,dll.
·         Industri pengolahan hasil hutan, seperti industri pengolahan kayu, rotan, dll.
·         Industri pupuk.
·         Industri pertisida.
·         Industry mesin dan peralatan pertanian.
Pabrik industri pengolahan pertanian tersebut, antara lain pabrik ban mobil di Bogor, pabrik kina di Bandung, pabrik kertas di Leces dan Pandalarang, pabrik pengolahan udang di Sematang, dll. Hasil dari olahan pabrik-pabrik tersebut kemudian diekspor dan mendatangkan devisa bagi Negara.
b.      Industri Nonpertanian
Dalam perkembangannya, Indonesia telah mendirikan beberapa industri nonpertanian antara lain pabrik semen  di Gresik, Padang, Cibinong, Makassar, dll. Dibidang perindustrian, terdapat suatu proses yang disebut dengan industry pengolahan. Dalam industry pengolahan terbagi dalam dua macam industri, antara lain:
·         Industri Hulu
Industri yag memproduksi barang untuk keperluan industri lain, seperti:
ü  Industri besi
ü  Industri baja
ü  Industri pemintalan benang
ü  Industri penggergajian kayu
ü  Industri penyamakan kulit
·         Industri Hilir
Industri barang yang memakai bahan dasar yang berasal dari industri hulu, seperti:
ü  Industri pakaian jadi
ü  Industri mebel
ü  Industri sepatu
Sejak pelita IV sektor industri semakin meningakat, bahkan pelan-pelan mulai menggantikan sektor pertanian dalam sumbangannya kepada produk domestik bruto (PDB).
4.      Revolusi Hijau
Revolusi hijau merupakan istilah yang digunakan sejak tahun 1960 untuk melukiskan usaha pengembangan dan pendiversifikasian hasil pertanian. Salah satu masalah ysng dihadapi pemerintah orba adalah produksi pangan yang tidak seimbang dengan kepadatan penduduk yang terus meningkat. Pada tahun 1984 (pelita IV) Indonesia telah berhasil mencapai swasembada beras.

di Indonesia Revolusi Hijau dilakukan dengan metode sebagai berikaut.
a.       Enkstensifikasi Pertanian.
Usaha untuk meningaktkan produksi pertanian dengan cara melakukan perluasan areal pertanian. Cara yang biasa ditempuh adalah dengan membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian.
b.      Intensifikasi Pertanian
Usaha untuk meningkatkan produksi pertanian melalui penggunaan bibit unggul, pupuk kimia, perbaikan saluran irigasi, obat dan pestisida pemberantas hama. Metode ini sangat cocok digunakan di Indonesia.
c.       Diversifikasi Pertanian
Usaha untuk meningkatkan produksi pertanian dengan cara melakukan penganekaragaman tanaman pertanian.
d.      Mekanisasi Pertanian
Usaha untuk meningkatkan produksi pertanian denagn cara menggunakan alat-alat modern dalam bidang pertanian.
Revolusi Hijau bertujuan untuk mengubah petani-petani gaya lama (peasant)menjadi petani-petani gaya baru (farmers). Institut Pertanian Bogor mempersiapkan lima teknik pertanian yan disebut dengan pacausaha tani. Unsur-unsur pancausaha tani antara lain:
a.       Pemupukan yang teratur
b.      Pemberantasan hama secara intensif
c.       Pemilihan bibit unggul
d.      Pengolahan tanah yang baik
e.       Pengairan
Program penyuluhan pada masa orba disebut Bimas Gotong Royong yang ditetapkan pada awal pelita I. Melalui program ini pemerintah menunjang partisipasi para petani dengan cara sebagai berikut.
a.       Menyediakan fasilitas dan kebutuhan petani sebagai produsen padi
b.      Menambah pendapatan para petani dengan menaikkan harga padi pada tingkat yang memadai
Setelah program Bimas Gotong Royong dirasa cukup berhasil, maka dilaksanakan pula intensifikasi masyarakat (inmas). Program inmas yang dilaksanakan dan disempurnakan meliputi hal-hal berikut.
a.       Memperbaiki sistim pengairan
b.      Penyediaan bibit unggul
c.       Penyediaan obat hama
d.      Memperlancar penyediaan kredit
e.       Mempermudah cara-cara pengembalian kredit

5.      Kebijakan IPTEK
Berkenaan dengan bacaan-bacaan “liar”, politik perbukuan pemerintah Belanda membentuk Commissie Voor de Inlandsche School en Volkslentuur (Komisi Bacaan Rakyat) pada 14 September 1908. Komisi ini bertugas untuk memilih buku-buku baik yang dapat menjadi bacaan bagi penduduk pribumi dan memberi pertimbangan kepada Direktur Pendidikan yang mengurus sekolah-sekolah pribumi. Pada tahun 1917, komisi ini berkembang menjadi lembaga otonom yang mengontrol pengumpulan naskah, percetakan, penerbitan, yang dianggap pemerintah bermutu. Lembaga ini kemudian dikenal dengan nama Balai Poestaka.
Pada periode Demokrasi Terpimpin, praktik pelarangan buku secara resmi muncul pertama pada akhir 1950-an seiring dengan semakin meningkatnya kekuasaan militer dalam politik di Indonesia. Penguasa militer mengeluarkan peraturan No PKM/001/9/1956 untuk mengontrol kebebasan berekspresi, terutama pemberitaan pers. Pelarangan kemudian semakin meluas. Sepanjang tahun 1957, penguasa militer melarang tidak kurang dari 33 penerbitan dan menutup 3 kantor berita.
Pelarangan ini terus berlanjut hingga masa Orde Baru. Pada tahun 1989, Jaksa Agung dan lembaga-lembaga (militer) membentuk Clearing House yang berfungsi meneliti isi buku dan memberi rekomendasi kepada Jaksa Agung. Lembaga ini terus bergerak dan mengawasi peredaran buku meski masa kekuasaan Orde Baru secara resmi telah tumbang dan tergantikan dengan periode Reformasi.
Kondisi semacam ini, membuat berbagai pihak yang terlibat dalam perbukuan harus berhati-hati memilih tema agar aman dari ancaman penguasa. Hal ini tidak hanya berimbas pada penerbitannya, melainkan juga penulisnya. Banyak penulis yang dari masa ke masa diasingkan dan dipenjarakan karena tulisannya. Pada akhirnya, penulis dan penerbit (sebagai pelaku industri) bekerja sama dalam membungkus buku agar tidak terlihat sebagai ancaman negara. Tema-tema yang dibicarakan kemudian adalah tema-tema yang ringan, seperti tema cinta, petualangan, pergaulan remaja, silat dan lain sebagainya.
Sejak keruntuhan Orde Lama, bangsa ini menjadi penganut negara-negara kapitalis seiring dengan semakin berkuasanya Orde Baru. Sejak tahun 1970-an kapitalisme dan militerisme memberikan dampak besar terhadap keadaan sosial masyarakat. Dampak ini juga dirasakan oleh industri penerbitan buku yang harus menyesuaikan diri.
Tegaknya kekuasaan Orde Baru tidak dapat dilepaskan dari kekuatan negara besar Blok Barat yang menganut paham kapitalisme sehingga kebijakan negara Orde Baru pun terintegrasi dalam sistem kapitalisme global. Kebudayaan populer yang lahir seiring dengan kapitalisme pun berkembang di Indonesia.
Ada kecenderungan yang berbeda pada sistem kapitalisme di Indonesia. Negara masih dominan dalam kehidupan rakyatnya. Banyak kebijakan yang dikeluarkan dalam rangka mengontrol rakyat atau negara. Manajemen yang digunakan adalah manajemen militerisme.