Tuesday, 5 March 2013

Cerbung


Hai sobat! Ini adalah cerbung pertamaku, selamat membaca ya... :D jangan lupa ninggalin jejak. Thank you !

BEST FRIEND FOREVER

Part II
          Sayup-sayup, Via mendengar langkah kaki seseorang dibelakangnya. Firasatnya mengatakan akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Dia pun mempercepat langkah dan tidak berani menoleh ke belakang. Saking tergesa-gesanya, Via terjatuh. Dia tidak melihat jalan yang dilewatinya ternyata berlubang. “aduhh...” keluhnya. Ternyata sikunya berdarah. “makanya, kalo jalan hati-hati” kata seseorang dibelakang Via. Reflek, Via menoleh ke belakang. “Bagas..” serunya. Bagas membantu Via berdiri dan mengajaknya duduk di pinggir trotoar. “kenapa, Lo kira gue preman?”kata Bagas. “kok lo bisa disini, bukannya tadi pulang duluan?” tanya Via. Bagas cuma diam dan mengeluarkan air mineral dari tasnya. Dengan cekatan, Bagas mencuci luka Via dan membalutnya dengan sapu tangan. Via masih bingung dengan apa yang telah dilakukan Bagas. “udah selesai” kata Bagas kemudian. “eh.. makasi ya” kata Via kikuk.
          “Bagas, ternyata lo baik juga ya” kata Via mencoba memulai pembicaraan. Bagas melihat Via sekilas dan tersenyum simpul. Suasana kembali sepi. Tak ada pembicaraan dari Bagas maupun Via. ‘setidaknya masih ada Bagas, nggak jalan sendiri' batin Via. “Bagas, rumah lo daerah sini juga?” tanya Via tiba-tiba. Mereka telah berjalan cukup lama dan akhirnya sampai di rumah Via. “enggak” jawab Bagas. Via mengerutkan kening. “ini rumah lo kan? Yaudah, cepet masuk” lanjut Bagas. “oh, oke makasih ya” kata Via kemudian. Bagas mengangguk kemudian berlalu pergi. Sebelum masuk rumah, Via melihat Bagas berjalan ke jalan yang telah mereka lewati. Via mengerutkan kening. ‘aneh’ batinnya.
Keesokan harinya, di sekolah...
          “Bagas makasih ya..” kata Via di lapangan basket. Dia mengembalikan sapu tangan Bagas yang semalem untuk membalut lukanya. Tanpa bilang apa-apa Bagas menerimanya. Kemudian Bagas memulai latihan basketnya. Via pun menuju kantin yang letaknya dekat lapangan basket.
          Di kantin, Tiara dan Dea sudah menunggu Via. “kok lo bisa bawa sapu tangan Bagas?” tanya Dea kepo. “semalem gue jatuh, trus ketemu Bagas..” jelas Via. “dan sapu tangan itu buat balut luka lo..” tebak Tiara. Via mengangguk. “so sweet....” koor Dea dan Tiara. “apaan sih kalian, biasa aja deh” respon Via cuek. “haha..ternyata sepupu gue baik hati juga ya ckckck..” gumam Dea. “gue juga heran, tapi syukur deh kalo Bagas udah baik sekarang” kata Tiara. Via tidak mendengarkan apa yang dikatakan Dea dan Tiara. Dia sibuk dengan bakminya, perutnya lapar berat.
          Sepulang sekolah, Bagas, Rino, Vino dan anak basket lainnya berkumpul di lapangan mendengarkan instruksi dari Pak Anton, pelatih basket mereka. “Bulan depan, akan ada kompetisi basket antar SMA. Bapak harap mulai besok, kalian bisa lebih intensif latihan.” Kata Pak Anton. “kalau sudah jelas, kalian boleh pulang, kecuali Bagas” tambah Pak Anton. Anak-anak basket pun bergegas pulang, kecuali Bagas. Dia mengikuti Pak Anton ke ruangannya. Di ruangan Pak Anton, Bagas dan Pak Anton mendiskusikan strategi yang akan digunakan. “maafkan Saya Bagas, karena tidak bisa mendampingi kalian latihan. Besok Bapak sudah berangkat” kata Pak Anton. “tidak apa-apa Pak, kita akan memberikan yang terbaik” kata Bagas yakin. “dan semoga Ibu Bapak cepat sembuh” tambahnya. “terimakasih Bagas, kalau begitu kamu bisa pulang” kata Pak Anton. Bagas pun pamit pulang. Dia yakin bahwa timnya tidak akan mengecewakan.
          Di jalan, Bagas bertemu dengan Rino yang sedang dikeroyok oleh preman. “woii, kalian apain temen gue!!” seru Bagas yang segera turun dari motornya dan menghampiri Rino. “mau jadi pahlawan lo?” kata salah seorang preman. “lepasin gue bilang!” sentak Bagas. Dia pun segera merebut tubuh Rino yang tidak berdaya. Setelah meletakkan Rino ke dekat pohon, Bagas mendaratkan pukulan kerasnya ke preman yang wajahnya paling sangar, mungkin dia ketuanya. “lumayan juga pukulan bocah ini” kata si preman dan memberi isyarat ke teman-temannya untuk mengroyok Bagas. Satu tangan berhasil mendaratkan pukulan di pipi kiri Bagas. “Stop!!! Berhenti!!” teriak seorang cewek yang datang bersama warga sekitar. Preman-preman itupun lari tebirit birit. “urusan kita belom selesai” kata ketua preman sebelum lari.
          Cewek itupun segera menolong Rino yang sudah pingsan dan Bagas yang babak belur. Siapa cewek itu?

Friday, 1 March 2013

Cerbung


Hai sobat! Ini adalah cerbung pertamaku, selamat membaca ya... :D jangan lupa ninggalin jejak. Thank you !

BEST FRIEND FOREVER

Part I
          “Huft! Capek, istirahat bentar yuk..” keluh Salma ke teman-temannya. “Nggak! Sebelum Tiara ketemu, kita nggak boleh istirahat” kata Via yang hampir meneteskan air matanya. “emang lo siapa?! Sok ngatur-ngatur kita” protes Dinda ke Via. “sorry, gue kebawa emosi” kata Via lirih. “kalo lo mau istirahat, mending pulang aja!” kata Rino yang juga ikut emosi. “lo kenapa sih No? Kita sahabat lo, tapi lo malah belain mereka” Salma mulai marah. “udah..kalian nggak usah bertengkar! Ayo kita cari Tiara lagi!” ajak Dea. “kita udah jalan jauh banget, tapi tu cewek belum ketemu juga. Huh! Nyusahin aja!” gerutu Salma. “kalo nggak mau bantu ya udah!” kata Bagas yang ternyata mendengar Salma. “sial! Bagas denger lagi” maki Salma dalam hati. “Bagas!! Tungguin gue dong!” panggil Salma setengah berlari. “lo kalo jalan cepet amat” kata Salma sambil menjajarkan langkahnya dengan Bagas. “lo aja yang lemot” batin Bagas dan mempercepat langkah.
          “Tiara!!!” seru Via yang melihat Tiara di seberang jalan. Tiara yang sadar kalau teman-temannya ada di situ langsung berlari. Via pun mengejar sambil memanggilnya. “Via, tunggu! Kita semua sayang sama lo!” teriak Via sekuat tenaga. Saat Tiara menoleh ke teman-temannya, ada seorang pengendara motor yang hampir menyerempetnya. Untung Via cepat-cepat berlari dan menarik tangan Tiara. Mereka berdua jatuh di pinggir jalan. Teman-teman lain segera menolong mereka. “Via!” kata Tiara dan langsung memeluk orang yang dipanggilnya. Via membalas pelukan Tiara. Suasana menjadi hening dan mengharukan. “Tiara, lo gak papa kan?” tanya Via khawatir. Tiara menggeleng. “Kita anterin lo pulang ya..” tawar Via. “nggak, gue nggak mau pulang!” tolak Tiara. Teman-teman yang mendengar perkataan Tiara pun kaget. Kok nggak mau pulang sih?!, pikir mereka. “yaudah.. Tiaranya kan udah ketemu. Kita bisa pulang sekarang, supir Salma juga udah datang” celetuk Dinda. “yaudah, kalian pulang aja. Biar Tiara gue yang anter. Makasih ya teman-teman” kata Via. “trus sekarang lo mau kemana?” tanya Rino ke Tiara. Belum sempat Tiara menjawab, Rino udah dipanggil Salma. “Rino, ayo cepetan pulang. Udah malem nih” kata Salma yang udah di dalam mobil. “Gue pulang duluan ya...” pamit Rino. “Makasih ya..” kata Tiara dan mengangguk.
          Salma, Rino, dan Dinda pun pulang. Sekarang tinggal Bagas, Dea, dan Vino yang menemani Via dan Tiara. “kalian nggak pulang?” tanya Via. “kita nggak mungkin ninggalin kalian lah Via” jawab Dea. “trus sekarang kita kemana? Supir gue udah dateng tuh” kata Vino yang dari tadi diem. “terserah, pokoknya nggak ke rumah gue.” Kata Tiara. Akhirnya mereka sepakat membawa Tiara ke rumah tantenya yang kebetulan tetangganya Vino.
          “Vino, gue pulang nebeng elo ya..” pinta Dea, sepupu Bagas. “sipp” jawab Vino mamerin jempolnya. “gue cabut duluan” kata Bagas kemudian pergi. “kalo gitu gue juga mau pulang” pamit Via. “yakin lo gak mau sekalian gue anter?” tanya Vino. “nggak usah Vin, makasih.. entar lo muter. Rumah gue kan jalannya searah, deket sini juga kok” tolak Via halus. “yaudah kalo gitu,” kata Vino. “by the way, si Bagas rumahnya deket sini juga ya, kok dia jalan kaki?” tanya Vino ke Dea dan Via. “iya, nggak jauh dari sini kok” jawab Dea. “yaudah..kalian cepet anterin Tiara gih, kasian kayaknya dia lelah banget” kata Via yang melihat Tiara tertidur di dalam mobil. “oke.. elo pulang juga hati-hati ya,” pesen Dea.
          Akhirnya Via pulang jalan kaki juga, sendirian. Dia tidak tahu kalau jalanan malam ini cukup sepi. “harusnya, tadi gue terima tawaran Vino. Huh! sepi” batin Via. Tanpa Via sadari, dibelakangnya ada seseorang yang mengikutinya. Apa yang terjadi dengan Via?









Wednesday, 27 February 2013

Cerpen ^^


Jumpa Lagi !

          “Lala, udah setengah tujuh. Nanti telat, Sayang!” terdengar suara bunda yang sedang menyiram bunga di halaman depan. “iya Bun, sebentar!” jawab Lala dari dalam rumah yang tergesa-gesa mencari sesuatu. Bunda pun segera masuk ke dalam rumah, memastikan putrinya sudah siap berangkat sekolah. “Loh..kok belum siap, kamu cari apa La?” tanya bunda yang melihat Lala keluar masuk kamarnya. “Bunda liat buku aku nggak? Kemarin aku taruh meja ini”, kata Lala yang masih sibuk memilah tumpukan di meja dekat kamarnya. “Kamu itu, makanya kalo naroh barang jangan sembarangan. Kebiasaan!” omel bunda yang juga membantu Lala mencari bukunya. Lala jadi manyun kena omel bunda. “ya udah..sekarang kamu berangkat aja, ntar pulang sekolah dicari lagi”, nasihat bunda. “hmm...iyadeh, mudah-mudahan nanti nggak dimarahin Bu Dera” kata Lala kemudian.
          Lala segera menyalakan motornya dan berangkat ke sekolah. “Lala berangkat Bun, Assalamu’alaikum!!!!” teriak Lala kenceng. “Wa’alaikumsalam... jangan ngebut, hati-hati!” jawab Bunda di depan pintu. Bunda kembali masuk rumah dan melanjutkan aktifitas seperti biasanya.
          Di jalan, Lala naik motornya ngebut bener. Jarak sekolah dengan rumahnya kurang lebih 8 km. Dia Takut telat, walaupun hobinya berangkat kesiangan kayak gini. Mau ditaroh mana muka gue kalo telat -_- katanya suatu hari. “Aduh...truk depan jalannya lambat bener, udah jam berapa ini?! Bisa telat gue.” Lala ngomel-ngomel sendiri. “gue salip aja deh, bismillah...” pikirnya, dan wushhhh..... Lala pun menyalip 2 truk gandeng sekaligus. Saatnya ngebut lagi, sekolah... I’m coming, girangnya dalam hati.
          Di perempatan, Lala kena lampu merah. Dia benar-benar tidak bisa tenang. “lampu merah, cepet ganti ijo dong. Keburu telat ini, please....” cerocosnya sendiri. Akhirnya lampu ijo nyala juga. Lala pun langsung melesat diantara bayak kendaraan. Wushhhhh.........!!!!!!!!!!!!! Lala disalip seseorang. “Siapa tuh? Kayaknya kenal” pikirnya. Lala pun berniat menyusul motor yang menyalipnya. Tapi sayang, motor itu benar-benar ngebut. Lala kehilangan jejaknya.
          Tiba digerbang sekolah, Lala turun dan menuntun motornya sampai ke parkiran. “Alhamdulillah... nggak telat” leganya dalam hati. Langkahnya juga dipercepat karena lima menit lagi bel sekolah berbunyi.
          Tetttt....tetttt!!!!! Bel sekolah pun berbunyi, seluruh murid SMA Idola pun berhamburan memasuki ruang kelas masing-masing. Lala berlari dari parkiran menuju kelasnya. Namun tiba-tiba, Brukkk!! Dia bertabrakan dengan seorang cowok. “Maaf” kata Lala dan cowok itu bersamaan. “salah gue kok, tadi jalan gak liat depan. maaf ya” lanjut Lala. “nggak papa kok, gue juga salah” kata cowok itu kemudian. “oh ya, ruang kepala sekolah dimana?” sambung cowok itu. “dari sini jalan lurus, trus ada UKS lo belok kiri. Ruang kepsek di sebelah TU.” jelas Lala. “Oke, thanks ya” kata cowok itu. “sama-sama” jawab Lala. “Eh...nama lo siapa?” tanya cowok itu sebelum meneruskan langkahnya ke ruang kepsek. Tepat saat cowok itu membalikkan badan, Lala udda ngibrit ke kelas. “loh... mana tu cewek? kok ngilang ya.. hii, horor!” katanya dalam hati dan bergegas ke ruang kepsek.
          Tiba dikelas, Lala langsung duduk di bangkunya. “Dari mane aje neng, jam segini baru nongol” sindir Gita teman sebangkunya yang lagi asik baca komik. “hehe” Lala hanya nyengir kuda. “La, pinjem buku pe-er lo dong” pinta Rio tiba-tiba. “buku pe-er gue lagi ilang Yo” kata Lala. “ah elo  nggak asik. Ayolah La!” Rio memohon. “beneran, tadi pagi gue cari gk ada” kata Lala. “yaudah deh... gue pinjem lo dong Git” kata Rio ke Gita. “pinjem apa?” tanya Gita. Dia lagi fokus ke komiknya. “pinjem buku pe-er matematika lo” jawab Rio. “Oh iya, gue lupa belom ngerjain” kata Gita menepuk jidatnya. “haha... emang lo pernah inget kalo ada pe-er?!” ledek Rio. “hu....ngledek aja lo!” Gita memanyunkan bibirnya. “Jelek! hahaha” kata Lala dan Rio kompak. “huhhhh... dasar kalian, bisanya cuma ngledekin gue aja” Gita pura-pura ngambek. “bercanda Git” kata Lala menepuk-nepuk punggung Gita.
          Lala, Gita, dan Rio bersahabat sejak awal masuk SMA idola. Mereka akrab karena sering dihukum bareng oleh kakak-kakak panitia MOS dulu. Kebetulan mereka masuk di kelas yang sama, jadi tambah erat aja persahabatan mereka.
          “teman-teman, mohon perhatiannya sebentar” tiba-tiba Andi si  ketua kelas memberi pengumuman. “hari ini Bu Dera nggak masuk...” katanya. “horeee!!!!yeeee...Asikkk!!” sontak seluruh penghuni kelas gaduh. “sebentar, gue belom selesae ngomong!!!” teriak Andi jengkel. Kelas pun berangsur-angsur tenang. “kita tetep dikasih tugas dan harus dikumpulin hari ini juga.” kata Andi. “yahhh...nggak asik nih” penghuni kelas mulai kecewa. “Lala, lo tulis ini di papan ya!” perintah Andi dan memberikan kertas tugas dari Bu Dera. Dengan malas Lala menulis tugas Bu Dera di papan tulis. “banyak amat ya nomornya, heuh!” desahnya.
          Tok! Tok! Tok!
Terdengar pintu kelas diketuk. Ternyata Pak Budi, Waka Kesiswaan sekolah. “ada apa ya..” pikir Lala. Lala pun mengehentikan aktifitasnya menulis soal di papan. “selamat pagi anak-anak...” sapa Pak Budi. “Pagi Pak!” jawab penghuni kelas kompak. “hari ini kalian mendapat teman baru, ayo silakan masuk” kata Pak Budi menyuruh seseorang masuk. “perkenalkan diri kamu” lanjut beliau. “Nama gue Alvin Jonathan, gue pindahan dari Bandung. Salam kenal semua” kata anak baru itu. “Alvin Jonathan? Sepertinya gue pernah denger nama itu” batin Lala. “baiklah, semoga kamu betah sekolah di sini. Bapak tinggal dulu” kata Pak Budi. Anak baru itu mengangguk sopan.
Lala pun melanjutkan tugas menulis soal dari Bu Dera. “kurang beberapa nomor lagi, semangat Lala” kata Lala pada dirinya sendiri. Setelah selesai melaksanakan tugasnya, Lala kembali duduk di bangkunya dan menulis ulang di buku tugasnya. Anak yang bernama Alvin Jonathan itu duduk di bangku depan Lala, tepatnya sebangku dengan Rio.
“buset dah, Bu Dera ngasih soalnya sulit amat. Gimana ngerjainnya?!” Rio ngedumel sendiri. “Wahh... lo anak baru pinter amat yak” kata Rio yang melihat Alvin hampir selesai mengerjakan soal dari Bu Dera. “Ajarin gue dong Vin” kata Rio. “haha... boleh” sambut Alvin. Walaupun baru kenal, Alvin dan Rio sudah terlihat akrab. “Alvin, gue juga dong” kata Lala ikutan. “gue juga ajarin” tambah Gita. “yee...ikut-ikutan aja kalian” kata Rio. “Oh ya, mereka ini sahabat gue Vin, yang ini namanya Gita, terus satunya namanya Lala” lanjut Rio. “salam kenal ya..” kata Alvin bersalaman dengan Gita dan Lala. Tak lama kemudian, Alvin terlihat akrab dengan Lala dan Gita.
Saat istirahat, Rio mengajak Alvin, Lala, Gita ke kantin dan menraktir mereka. “haha...ternyata lo gokil juga Vin” kata Gita di sela-sela makannya. “udah banyak yang ngomong gitu. hehe” respon Alvin. “huuu....” sorak Rio, Lala, dan Gita. Barusan, Alvin ngomongin kucingnya yang baru ngelahirin 3 anak. Tuh kan, mereka sudah akrab. Kucing aja udah dijadiin topik pembicaraan. Hihihi
“Oh ya Vin, dulu lo pernah sekolah di TK Bakti Mulia gak?” tanya Lala tiba-tiba. “iya,  kayaknya dulu gue pernah sekolah disitu” jawab Alvin mengingat-ingat. “hahaha... Jojo!” seru Lala. “lo inget gue?” lanjutnya. “ohh... elo Lalapo kan?!” kata Alvin tertawa. Lala mengangguk-angguk. “haha.. gak nyangka ya, sekarang kita satu sekolah” sambung Alvin. “kalian ngomongin apa sih?” tanya Rio kepo. “jadi gini, Alvin itu temen gue waktu TK dulu. Gue manggilnya Jojo bukan Alvin. Ya kan Jo!” kata Lala menjelaskan. “iya... dan gue manggil dia, Lalapo” kata Alvin. “ckck...temu kangen nih ceritanya” Gita ikutan. “haha... gitudeh! Tapi gue gak nyangka, Jojo yang dulu kuper sekarang berubah jadi Alvin yang.. ya, lumayan keren lah” puji Lala. “dulu gue gak kuper, Cuma pendiem aja. Wek :P” elak Alvin. “tapi gue juga kaget. Seingat gue Lalapo itu gendut kayak teletubbies gitu, eee...sekarang kayak orang kurang gizi gini” lanjutnya. “hahahahahaha.....” tawa Rio dan Gita meledak. “Lo pernah gendut juga La?” tanya Gita di sela-sela tawanya. “ye...itu dulu! Sekarang gue udah slim” jawab Lala PD kuadrat. “kurang gizi aja bilangnya slim. Dasar Lalapo” ledek Rio. “gara-gara elo nih Jo, buka rahasia di depan mereka. huuuu” Lala menoyor Alvin. Alvin hanya ketawa. “haha... Lalapo, berpelukan” tambah Gita. “hhahahaha.....” meledaklah tawa Alvin, Rio, dan Gita. “Dasarrr kaliann....!!!!” kata Lala yang ikutan ketawa dan berusaha untuk menoyor Gita dan Rio.

Tuesday, 19 February 2013


How To Be a True Moslem Girl



Judul Buku         : How To Be a True Moslem Girl
Pengarang         : Deasylawati P.
Penerbit           : PT. Riels Grafika
Jumlah Halaman   : 139 halaman

          Kecantikan bukanlah cantik yang dinilai dari fisik saja, melainkan kecantikan yang sesungguhnya. Kecantikan yang bukan hanya muncul dari fisikseorang wanita, melainkan juga dari dalam dirinya. Kecantikan abadi yang akan membuat kita disegani, dan bukan untuk dipelototi. Kecantikan yang akan membuat seseorang dicintai Allah SWT.
          Allah tidak akan melihat bagaimana rupa kita, tidak melihat bagaimana bentuk fisik kita, tetapi yang dilihat Allah adalah ketaqwaan kita, bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah SWT.
          Tetapi, bukan berarti penampilan tidak penting. Misalnya, mentang-mentang disuruh pakai jilbab, kita pakai jilbab lusuh, bau keringat, dekil, nggak matching antara atasan dan bawahan, dsb. Kita harus memahami bahwa Allah mencintai keindahan.
          Aurat wanita adalah seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua telapak tangan. Tidak ada alasan untuk berkata tidak, sebab ini adalah perintah Allah SWT.
          Dengan adanya aturan Allah tentang aurat wanita ini, otomatis para wanita sangat terjaga. Coba bandingkan antara berlian yang tertutup kaca dan berlian yang ditaruh di tempat aman dan tersembunyi. Hanya orang-orang tertentu yang dapat melihat kilaunya. Bayangkan, betapa bahagianya suaminya kelak karena merasa bahwa kemilau berlian miliknya itu, hanya ia sendiri yang dizinkan melihatnya, juga beberapa mahramnya.       Berbanggalah bhwa kamu seorang muslimah, seperti dinukilkan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an.


Happy With Tahajjud



Judul Buku         : Happy With Tahajjud
Pengarang         : Mukhdariah Madjid
Penerbit           : Mirqat Media Grafika
Jumlah Halaman   : 83 halaman       

       Masa remaja adalah puncak vitalitas. Pada usia ini sedang gesit-gesitnya menempuh kehidupan di dunia. Seharusnya dengan kemampuan fisik yang masih kuat, alat indera yang masih berfungsi dengan sempurna dan kemampuan berfikir masih brilian menjadikan remaja harus memanfaatkan waktu remajanya untuk beribadah kepada Allah agar diberi kekuatan dalam menghadapi derasnya arus globalisasi yang dampaknya menimpa para remaja.
          Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengejakan sholat tahajud. Sholat tahajud adalah sholat malam yang dilakukan seseorang setelah tidur, meskipun tidurnya hanya sebentar. Sholat tahajud hukumnya memang sunnah, tetapi sunnah muakkad (yang dianjurkan).
          Bagi orang mukmin, sholat adalah kesenangan karena dapat bertemu dengan Allah SWT. Sholat dilakukan harus dengan sempurna dan penuh kekhusyukan.
          Pada malam hari ada banyak peristiwa yang bisa kita dapat. Salah satunya adalah Allah akan mendengar do’a selagi orang lain tidur. Malam adalah bagian dari waktu dan umur manusia yang pasti akan dimintai pertanggung jawaban. Tiap-tiap detik, menit, jam, siang, dan malam adalah perjalanan menuju sebuah kematian yang pasti akan datang menjumpai kita.
          Makanya, mumpung kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia, banyak-banyaklah mengumpulkan bekal dengan menggunakan waktu sebaik mungkin untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat dan bernilai ibadah.


GIRL POWER !

Judul Buku         : Girl Power !
Pengarang         : Nafiisah FB
Penerbit           : Gema Insani
Jumlah Halaman   : 111 halaman

          Berbagai peristiwa di dunia tidak pernah sepi dari peran cewek, yaitu  peran yang bermanfaat ataupun peran yang merugikan  orang banyak. Tidak semua cewek merasa istimewa. Hal ini mungkin karena sebagian memang tidak sadar bahwa sebenarnya dirinya istimewa, atau tidak pede karena merasa tidak punya modal yang cukup untuk bisa menyebut dirinya istimewa, sehingga berangan-angan menjadi ratu dunia, salah satu pilihan untuk mewujudkannya.
          Sebagai makhluk Allah SWT yang beradab, pakaian menjadi salah satu syarat utama untuk hidup selain makan dan tempat tinggal. Pakaian harus mampu menjadi perisai bagi tubuh dari pandangan melecehkan para pria jahil.
          Pandangan seorang cewek yang terhormat tidak akan pernah dibiarkan liar merajalela. Cewek yang terhormat tidak akan mau mengorbankan pandangan hanya demi aurat. Apalagi kalau sudah ada urusan sama yang namanya syahwat.
           Cewek yang bisa menjaga pandangan dan hatinya akan dihargai orang lain. Bukan karena ingin jual mahal atau sok jinak-jinak merpati, tetapi karena semata-mata menjalankan aturan ilahi dan karena sebuah keyakinan. Jika aturan Allah dijalankan, keselamatan pasti didapatkan. Ingat! Kesuksesan seseorang untuk menjadi hamba Allah tersayang bukan dari penampilan, melainkan karena ketaqwaan.
          Kecerdasan merupakan anugerah dari Allah SWT. Ilmu yang dimiliki adalah karena nikmat dari-Nya. Jadi, jangan sombong atau menggunakan ilmu untuk membodohi orang lain. Kesempurnaan dalam hidup manusia tidak pernah ada. Manusia pun fana, sehingga selalu ada ruang perenungan untuk menyadari bahwa kita hanyalah seorang hamba Allah SWT.

Saturday, 9 February 2013

Latar Belakang Orba

ORDE BARU
Setelah gerakan 30 September 1965 berhasil ditumpas dan berdasarkan bukti yang telah dikumpulkan yang mengarah ke PKI, maka disimpulkan bahwa dalang dibalik gerakan itu adalah PKI. Hal tersebut membuat marah rakyat yang diikuti oleh demonstrasi-demonstrasi yang menuntut pembubaran PKI beserta ormasnya dan mengadili tokoh-tokohnya.
Sementara itu, pada tanggal 16 Oktober 1965 Jenderal Soeharto diangkat sebagai Panglima Angkatan Darat. Di lain sisi, keadaan perekonomian Indonesia semakin buruk, barang kebutuhan sehari-hari sulit didapat dan harganya tinggi sehingga mengakibatkan inflasi. Dalam bidang politik, pemerintah belum juga membubarkan PKI. Mendengar hal ini, para pemuda, mahasiswa, dan para pelajar mulai bertindak.
Untuk menumpas G-30-S/PKI dibentuklah Front Pancasila. Kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila diantaranya adalah Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain. Kesatuan aksi ini juga disebut sebagai Angkatan ’66.
Pada tanggal 12 Januari 1966 kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila berkumpul di Gedung DPR GR untuk mengajukan tri  tuntutan rakyat (tritura) yang isinya:
·         Pembubaran PKI beserta ormasnya
·         Pebersihan Kabinet Dwikora dari PKI
·         Penurunan harga barang
Pada tanggal 15 Januari 1966 kabinet Dwikora mengadakan sidang yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa. Presiden Soekarno menuduh bahwa aksi demonstran tersebut didalangi oleh CIA (Central Intellegence Agency) Amerika Serikat.
Pada tanggal 21 Februari 1966, Presiden Soekarno mengumumkan perubahan kabinet. Namun, banyak tokoh PKI yang terlibat di dalamnya. Kabinet ini disebut juga Kabinet Seratus Menteri.
Pada tanggal 24 Februari 1966 di Istana Merdeka sedang berlangsung pelantikan kabinet. Para mahasiswa, pelajar, dan pemuda memenuhi jalan-jalan menuju Istana Merdeka.  Pasukan Cakrabirawa menghadang aksi tersebut sehingga terjadi bentrok dan menyebabkan gugurnya seorang mahasiswa dari Universitas Indonesia yang bernama Arief Rachman hakim yang kemudian para demonstran menjadikannya pahlawan Ampera.
Pada tanggal 11 Maret 1966, diadakan sidang paripurna yang agendanya adalah merumuskan jalan keluar dari krisis ekonomo, sosial, dan politik. Ditengah-tengah pidatonya, Presiden Soeharto diberi tahu oleh Komandan Cakrabirawa bahwa ada pasukan tidak dikenal yang berada di luar istana. Kemudian, Presiden Soekarno pergi ke Istana Bogor didampingi oleh Dr. Subandrio.
Para perwira tinggi Angkatan Darat yang terdiri dari Mayjen. Basuki Rahmat, Brigjend. Amir Mahmud, dan Brigjend M. Yusuf meminta izin Letjen. Soeharto untuk menyusul presiden ke Istanan Bogor untuk melaporkan bahwa tidak ada pasukan tak dikenal. Letjend Soeharto berpesan kepada Presiden Soekarno bahwa jika diberi kesempatan, dirinya sanggup mengatasi keadaan.
Ketiga perwira tinggi Angkatan Darat tersebut mengadakan pertemuan dengan Presiden Soekarno. Dalam pertemuan tersebut, Presiden Soekarno memerintahkan Komandan Resimen Cakrabirawa untuk merancang konsep surat perintah yang ditujukan kepada Letjen. Soeharto untuk mengatasi masalah keamanan dan krisis politik saat itu. Surat tersebut dikenal dengan Surat Perintah Satu Maret (Supersemar).
Supersemar memerintahka Letjen. Soeharto agar mengambil tindakan untuk menjamin keamanan, ketenangan, dan kestabilan jalannya pemerintahan. Supersemar memiliki arti sebagai berikut.
a.       Menjadi tonggak lahirnya orde baru
b.      Dengan Supersemar, Lenjend. Soeharto mengambil tindakan untuk menjamin kesatabilan pemerintahan dan revolusi Indonesia
c.       Lahirnya Supersemar menjadi awal penataan kehidupan negara yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945